Senin, 02 Februari 2015

SEPERTI PUISI-PUISIKU

SEPERTI PUISI-PUISIKU

1/
Puisi yang kutulis adalah nyanyian
ketika senyum mulai kusunggingkan
adalah pesona yang tak pernah menghilang
Seperti kepak sayap camar yang tak pernah lelah

2/
Ketika aku berani bermimpi
adalah sesuatu yang menakjubkan
sehingga hari-hariku berubah jadi puisi
membelah kelam malam
memecah siang

3/
Telah kuukir kalimat yang dalam
dari perasaanku yang tak lagi bersekat
antara benci dan pesona
antara putih dan kelabunya rasa
menyatu

4/
Beribu perasaan bercampur haru bahagia
aku temukan kau dalam serpih cahaya
dalam gerik itu sudah tak lagi rahasia
kenapa cinta itu masih selalu ada

5/
Kini angin tergopoh pada hujan
ketika awan mulai patuh
sehingga tersamar warna asli
putihnya menjadi keabuan

6/
Akhirnya, sampailah pada koma panjang
dan kau datang setelah seminggu berselang
sedang mencari titian kau bilang
namun aku sedang berhemat bicara
diam

7/
adalah putih harapan, birunya mendebarkan..
meski daratan kelabu berkabut
berkas mentari telah membelah
sejauh jangkau pandang
terang

8/
yang kusuka, kau selalu menabur senyum
Ketika semua terbungkam terkulum...
meski tak kutemukan segenggam kata pun
namun aku, berkata pada hidup
: kau adalah tinta yang butuh berlembar-lembar kertas
dan tak akan membiarkannya kosong


BNA Wanadadi 12/10/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar