SEPERTI PUISI-PUISIKU
Puisi yang kutulis adalah nyanyian
ketika senyum mulai kusunggingkan
adalah pesona yang tak pernah menghilang
Seperti kepak sayap camar yang tak pernah lelah
2/
Ketika aku berani bermimpi
adalah sesuatu yang menakjubkan
sehingga hari-hariku berubah jadi puisi
membelah kelam malam
memecah siang
3/
Telah kuukir kalimat yang dalam
dari perasaanku yang tak lagi bersekat
antara benci dan pesona
antara putih dan kelabunya rasa
menyatu
4/
Beribu perasaan bercampur haru bahagia
aku temukan kau dalam serpih cahaya
dalam gerik itu sudah tak lagi rahasia
kenapa cinta itu masih selalu ada
5/
Kini angin tergopoh pada hujan
ketika awan mulai patuh
sehingga tersamar warna asli
putihnya menjadi keabuan
6/
Akhirnya, sampailah pada koma panjang
dan kau datang setelah seminggu berselang
sedang mencari titian kau bilang
namun aku sedang berhemat bicara
diam
7/
adalah putih harapan, birunya mendebarkan..
meski daratan kelabu berkabut
berkas mentari telah membelah
sejauh jangkau pandang
terang
8/
yang kusuka, kau selalu menabur senyum
Ketika semua terbungkam terkulum...
meski tak kutemukan segenggam kata pun
namun aku, berkata pada hidup
: kau adalah tinta yang butuh berlembar-lembar kertas
dan tak akan membiarkannya kosong
BNA Wanadadi 12/10/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar